sugeng rawuh sedaya mawon

sugeng rawuh kanca-kanca yuk sami gabung

Senin, 15 April 2013

adus coy



kurikulum basa jawa 2013

draft STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SMP/MTs A. LATAR BELAKANG Salah satu implikasi diberlakukannya Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah terstandarisasikan program pembelajaran yang berlangsung di sekolah-sekolah formal Ketentuan mengenai standarisasi pendidikan nasional tersebut diatur melalui Pasal 35 hingga Pasal 38 UU No. 20 Tahun 2003. Pasal 36 ayat (2) UUNo. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan denganprinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik” (UU No. 20 Tahun 2003). Pada pasal tersebut dijelaskan bahwa kurikulum pengajaran dikembangkan dengan prinsip diversifikasi yang sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. kepala sekolah dapat mendorong atau menghambat efektivitas kerja guru. Salah satu muatan dalam kurikulum yang mengacu pada potensi daerah adalah pembelajaran Bahasa Daerah. Standar kompetensi mata pelajaran Mulok bahasa daerah seperti halnya mata pelajaran bahasa lainnya, berorientasi pada hakikat pemelajaran bahasa yaitu belajar berbahasa sebagai belajar berkomunikasi. Oleh karena itu pembelajaran Mulok bahasa daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis (Depdiknas, 2004: 11). Standar kompetensi tersebut di atas dimaksudkan agar siswa siap mengakses situasi dan perkembangan multiglobal dan lokal yang berorientasi pada keterbukaan. Kurikulum Mulok bahasa Jawa diarahkan agar siswa terbuka terhadap beraneka ragam informasi yang hadir di sekitarnya. Kompetensi yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa meliputi kompetensi mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Standar kompetensi mendengar adalah memahami berbagai makna dalam berbagai teks lisan interaksional. Kompetensi berbicara mencakup kemampuan mengungkapkan berbagai makna dalam berbagai teks lisan interaksional. Kompetensi membaca meliputi kemampuan memahami berbagai makna dalam berbagai teks tulis interaksional. Adapun kompetensi menulis meliputi kemampuan mengungkapkan berbagai makna dalam berbagai teks tulis interaksional (Depdiknas, 2004: 16-17). B. TUJUAN Mata pelajaran Bahasa Jawa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami bahasa Jawa dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan 2. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika (unggah-ungguh) yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis 3. Menggunakan bahasa Jawa untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial 4. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa 5. Menghargai dan membanggakan sastra Jawa sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. C. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DICAPAI Kompentensi yang diharapkan dicapai atau dikuasai oleh peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jawa adalah penguasaan keterampilan berbahasa sebagai sarana berkomunkasi. Dalam hal ini yang dimaksud adalah peserta didik memiliki keterampilan menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan norma dan etika berbahasa Jawa baik secara lisan maupun tertulis. Penguasaan keterampilan berbahasa Jawa secara tertulis mengarahkan peserta didik pada keterampilan menyampaikan ide, gagasan, pemikiran dan pendapat secara tertulis yang dipandu dengan rambu-rambu dan kaidah teknik penulisan (EYD). Sementara itu, etika dan norma berbahasa Jawa menuntun peserta didik pada kepekaan rasa menghormati dan menghagai antarsesamanya melalui sikap dan diksi yang sesuai ketika berkegiatan kebahasaan. Dikuasainya bahasa Jawa sebagai sarana berkomunikasi baik lisan maupun tertulis, baik dengan teman sebaya maupun dengan orang yang lebih tua dengan tidak meninggalkan unggah-ungguh. Pengetahuan bahasa seperti arane kembang, anak kewan, papan panggonan, dan kagunan bahasa yang lain seperti wangsalan, paribasan, parikan dsb tetap diajarkan terintegrasi dalam pembelajaran mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Jadi, tidak secara terpisah-pisah namun dalam rangka memperlancar komunikasi. Bagaimana anak bisa bercerita/ mendeskripsikan suatu benda dengan lancar bila ia tidak menguasai nama-nama benda tersebut. Dengan kata lain tujuan pembelajaran bahasa Jawa di sekolah agar siswa terampil berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa yang laras dan leres, laras sesuai dengan kaidah unggah-ungguh, leres dalam hal penggunaan kosa kata yang benar. D. STRATEGI Atas dasar latar belakang kondisi bahasa Jawa tersebut, strategi yang seyogyanya digunakan adalah strategi yang disusun berdasar berbagai model-model pembelajaran yang tentu saja sesuai dengan kebutuhan siswa di setiap tingkat pendidikan. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bersifat eklektif yang mempertimbangkan (1) keaktifan siswa, (2) memunculkan inovatif baru, (3) member peluang siswa berkreatif, (4) disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Dalam kaitan ini, misalnya pembelajaran tembang dipandang sebagai sarana yang menyenangkan untuk belajar aspek lain seperti aspek budi pekerti. Dengan demikian, strategi yang digunakan dalam kurikulum ini adalah strategi PAIKEM. Strategi ini merupakan gabungan strategi yang menekankan pada keaktifan siswa, memunculkan inovasi-inovasi serta kreativitas dengan penyampaian yang menyenangkan. Strategi Paikem juga memungkinkan pembelajaran bahasa Jawa tidak sekadar terpaku pada sebuah pokok bahasan saja melainkan terbuka kemungkinan untuk saling menggabungkan berbagai kompetensi dasar yang saling menunjang (terintegratif). E. PENDEKATAN Bahasa Jawa bagi masyarakat Jawa bukan hanya sekadar alat komunikasi antar individu semata, melainkan juga alat ekspresi budaya. Sebagai alat komunikasi, kurikulum harus disusun didasarkan pada ranah-ranah komunikasi yang semestinya. Tingkat sekolah dasar misalnya, untuk kelas rendah seyogyanya diarahkan pada ranah keluarga dan pada kelas tinggi pada ranah social. Semakin tinggi pembelajaran bahasa Jawa diarahkan pada ranah social budaya. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam kurikulum ini adalah pendekatan komunikatif yang didasarkan pada kebudayaan Jawa. Dengan demikian, inti pembelajaran bahasa Jawa yaitu kesantunan dan unggah ungguh menjadi landasan yang fundamental. F. RAMBU RAMBU PEMBELAJARAN BAHASA JAWA Kurikulum Bahasa Jawa dilaksanakan dengan rambu-rambu sebagai berikut. 1. Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Jawa menggunakan Bahasa Jawa Komunikatif. 2. Pembelajaran dilaksanakan dari materi yang sangat sederhana sampai tataran yang komplek. 3. Seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada di kurikulum disampaikan kepada anak didik. 4. Tujuan Pembelajaran Bahasa Jawa adalah agar anak terampil menggunakan Bahasa Jawa dengan 4 aspek bahasa (mendengarkan, berbicara,membaca dan menulis). 5. Waktu pembelajaran 2 jam perminggu sekali pertemuan apabila dirasa kurang waktu dapat menambah di luar jam formal. 6. Pada aspek mendengarkan hendaknya guru dapat mengatur kemampuan mendengarkan di tiap jenjang kelas. 7. Ragam bahasa yang digunakan dalam bahasa jawa menyesuaikan dengan kurikulum, tetapi harus memperhatikan tingkat kedalamannya. 8. Pembelajaran Bahasa Jawa hendaknya memelihara bahasa lokal atau dialek. 9. Pembelajaran bahasa jawa hendaknya menjunjung tinggi kesantunan dan kearifan lokal yang ada. 10. Kompetensi Berbahasa Jawa anak didik akan lebih cepat dan lebih melekat melalui pembiasaan dan praktik. 11. Hasil evaluasi hendaknya mencerminkan penguasaan kompetensi dasar oleh setiap anak didik . 12. Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa akan lebih bermakna apabila dilaksanakan dengan menggunakan identitas jawa, suasana jawa dan kontek jawa. 13. Perlu ada buku pegangan guru yang memuat tentang Kawruh Basa, Paramasastra,Kasusastran dan Kamus Basa jawa untuk memperkaya wawasan guru. 14. Standar kelulusan dapat tercapai, bila standar kompetensi terpenuhi. Standar kompetensi bisa terpenuhi, bila kompetensi dasar telah dimiliki anak didik. Sedangkan kompetensi dasar dapat dimiliki anak didik apabila indikator didalam kegiatan belajar mengajar jelas dan dapat dlaksanakan dengan baik oleh guru. 15. Pembelajaran Bahasa Jawa diharapkan mampu mengangkat identitas Budaya Jawa dan pembentukan karakter bangsa. STANDAR ISI MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SMP/MTs meliputi: 1 Kelas 7 (tujuh), semester 1 (satu) No. STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. MENDENGARKAN Mampu mendengarkan dan memahami wacana lisan dalam berbagai ragam bahasa Jawa. 1.1 Mendengarkan percakapan dalam berbagai kegiatan dengan teman sebaya menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan unggah ungguh 1.2 Mendengarkan cerita teman tentang budi pekerti menggunakan ragam krama 2. BERBICARA Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui berbicara, bertelepon, dan berdialog dalam berbagai ragam bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh. 2.1. Berdialog sesuai dengan unggah ungguh 2.2. Menelepon atau menyampaikan pesan lisan sesuai dengan unggah ungguh 3. MEMBACA Mampu membaca bacaan sastra, nonsastra dalam berbagai teknik membaca, dan bacaan berhuruf Jawa. 3.1 Membaca nyaring naskah pengumuman. 3.2 Membaca indah geguritan 3.3 Membaca kalimat berhuruf Jawa yang menggunakan pasangan 4. MENULIS Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai jenis karangan menggunakan ragam bahasa Jawa sesuai unggah ungguh dan menulis kalimat berhuruf Jawa. 4.1 Menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan ragam bahasa yang sesuai 4.2 Menulis pengumuman (wara-wara) 4.3 Menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa menggunakan pasangan 2 Kelas 7 (tujuh), semester 2 (dua) No. STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. MENDENGARKAN Mampu mendengarkan dan memahami wacana lisan dalam berbagai ragam bahasa Jawa. 1.1 Mendengarkan percakapan dalam berbagai kegiatan di sekolah atau di rumah dengan menggunakan ragam krama 1.2 Mendengarkan berita yang disiarkan melalui radio, televisi, atau media lain. 2. BERBICARA Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui bercerita dan berdialog dalam berbagai ragam bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh 2.1 Bercerita dengan tema tertentu menggunakan ragam bahasa yang sesuai. 2.3 Berdialog dengan tema tertentu menggunakan ragam bahasa yang sesuai. 3. MEMBACA Mampu membaca bacaan sastra, nonsastra dalam berbagai teknik membaca, dan bacaan berhuruf Jawa. 3.1 Membaca pemahaman bacaan sastra cerita wayang Ramayana 3.2 Membaca indah tembang macapat Durma. 3.3 Membaca paragraf sederhana berhuruf Jawa yang menggunakan pasangan 4. MENULIS Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai jenis karangan menggunakan ragam bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh dan menulis paragraf sederhana berhuruf Jawa. 4.1 Menulis karangan deskripsi 4.2 Menulis naskah dialog sederhana sesuai unggah-ungguh basa 4.3. Menulis sebuah paragraf sederhana berhuruf Jawa menggunakan pasangan 4 Kelas 8 (delapan), semester 1 (satu) No. STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. MENDENGARKAN Mampu mendengarkan dan memahami wacana lisan dalam berbagai ragam bahasa Jawa. 1.1 Mendengarkan cerita asal-usul suatu daerah (legenda) 1.2 Mendengarkan pengumuman (wara-wara) tentang kegiatan di sekolah 2. BERBICARA Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui bercerita dan berdialog dalam berbagai ragam bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh 2.1 Bercerita tentang pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan ragam bahasa yang sesuai. 2.2 Melakukan percakapan dengan orang yang lebih tua. 3. MEMBACA Mampu membaca bacaan sastra, nonsastra dalam berbagai teknik membaca, dan bacaan berhuruf Jawa. 3.1 Membaca pemahaman bacaan nonsastra dengan tema tertentu. 3.2 Membaca indah geguritan. 3.3 Membaca paragraf berhuruf Jawa dengan pengenalan angka 4. MENULIS Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai jenis karangan menggunakan ragam bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh dan menulis paragraf berhuruf Jawa. 4.1 Menulis mengenai keterampilan hidup. 4.2 Menulis laporan kunjungan ke suatu tempat. 4.3 Menulis paragraf berhuruf Jawa dengan menggunakan angka yang terdiri atas 5-7 kalimat. 2 Kelas 8 (delapan), semester 2 (dua) No. STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. MENDENGARKAN Mampu mendengarkan dan memahami wacana lisan dalam berbagai ragam bahasa Jawa. Mendengarkan sandiwara tradisional (misal kethoprak) 2. BERBICARA Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan sesuai unggah-ungguh. 2.1 Berpidato dengan menggunakan bahasa krama alus. 2.2 Bercerita tentang pengalaman yang berkesan menggunakan bahasa krama alus. 3. MEMBACA Mampu membaca bacaan sastra, nonsastra dalam berbagai teknik membaca, dan bacaan berhuruf Jawa. 3.1 Membaca indah cerkak 3.2 Membaca indah tembang Asmaradana. 3.3 Membaca dua paragraf berhuruf Jawa dengan mengenalkan aksara swara 4. MENULIS Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai jenis karangan menggunakan ragam bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh dan menulis paragraf berhuruf Jawa. 4.1 Menulis surat undangan. 4.2 Menulis dua paragraf berhuruf Jawa dengn menggunakan aksara swara. 4 Kelas 9 (sembilan), semester 1 (satu) No. STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. MENDENGARKAN Mampu mendengarkan dan memahami wacana lisan dalam berbagai ragam bahasa Jawa. 1.1 Mendengarkan sandiwara modern (masa kini ) 1.2 Mendengarkan cerita rakyat 2. BERBICARA Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan melalui bercerita sesuai unggah-ungguh. 2.1 Berdialog dengan warga masyarakat dengan tema tertentu sesuai unggah ungguh. 2.2 Bercerita tentang adat-istiadat sesuai unggah ungguh. 3. MEMBACA Mampu membaca bacaan sastra, nonsastra dalam berbagai teknik membaca, dan bacaan berhuruf Jawa. 3.1 Membaca nyaring cerita wayang Ramayana. 3.2 Membaca indah tembang Sinom. 3.3 Membaca paragraf berhuruf Jawa yang menerapkan aksara rekan 4. MENULIS Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai jenis karanganmenggunakan ragam bahasa Jawa sesuai unggah-ungguhdan menulis paragraf berhuruf Jawa. 4.1 Menulis susastra Jawa, misalnya geguritan atau cerkak. 4.2 Menulis paragraf berhuruf Jawa degan menerapkan aksara rekan. 5 Kelas 9 (sembilan), semester 2 (dua) No. STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. MENDENGARKAN Mampu mendengarkan dan memahami wacana lisan dalam berbagai ragam bahasa Jawa. Mendengarkan pidato upacara adat dengan ragam krama alus (misal: bersih dusun, sedekah laut, tirakatan HUT RI dll) 2. BERBICARA Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan melalui bercerita dalam berbagai ragam bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh. Bercerita tentang peristiwa aktual sesuai unggah ungguh. 3. MEMBACA Mampu membaca bacaan sastra, nonsastra dalam berbagai teknik membaca, dan bacaan berhuruf Jawa. 3.1 Membaca pemahaman teks upacara adat. 3.2 Membaca paragraf berhuruf Jawa yang menerapkan aksara rekan. 4. MENULIS Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai jenis karanganmenggunakan ragam bahasa Jawa sesuai unggah-ungguhdan menulis paragraf berhuruf Jawa. 4.1 Menulis teks pidato. 4.2 Menulis paragraf berhuruf Jawa dengan menerapkan aksara rekan.